BAB 1
PENDAHULUAN
A. pendahuluan
Pendidikan Islam pada
dasarnya adalah pendidikan yang bertujuan untuk membentuk pribadi muslim
seutuhnya, mengembangkan seluruh potensi manusia baik yang berbentuk jasmani
maupun rohani[1].
Pendidikan Islam disebut juga sebagai sistem dan cara meningkatkan kualitas
hidup manusia. Pengertian
pendidikan dengan seluruh totalitasnya dalam konteks Islam inheren dengan
istilah “tarbiyah, ta’lim, dan ta’dib” yang harus dipahami secara
bersama-sama. Ketiga istilah ini mengandung makna yang mendalam menyangkut
manusia dan masyarakat serta lingkungan yang dalam hubungannya dengan Tuhan
saling berkaitan satu sama lain. Istilah-istilah itu pula sekaligus menjelaskan
ruang lingkup pendidikan Islam: informal, formal dan non formal.
Pesantern sebagai
pendidikan nonformal adalah sebuah lembaga pendidikan dan penyiaran agama Islam
. Pesantren sebagai lembaga pendidikan yang bersifat nonformal harus mengadakan
perubahan dan pembaharuan guna menghasilkan generasi-generasi yang tangguh,
generasi yang berpengetahuan luas dengan kekuatan jiwa pesantren dan keteguhan
mengembangkan pengetahuan yang tetap bersumber pada al-qur’an dan hadis.
Eksistensi
pondok pesantren dalam menyikapi perkembangan zaman, tentunya memiliki komitmen
untuk tetap menyuguhkan pola pendidikan yang mampu melahirkan SDM yang handal. Adapun yang melatar belakangi penyusun untuk
menyusun makalah ini adalah minimnya pengetahuan penyusun tentang pembaharuan
apa saja yang seharusnya dilakukan di pesantren dalam menghadapi tantangan dan
hambatan di masa modern, adapun salah satu tujuan dari
penyusunan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan tentang dunia
pendidikan pesantren.
Adapun
rumusan masalah dibawah?
B.rumusan
masalah
1.bagaimana
pengaruh pembaharuan didalam bermasyarakat?
2.apa
sajakah tujuan pendidikan dan pesantren itu?
BAB II
PEMBAHASAN
Tinjauan teoretis
pembaharuan,pendidikan,dan pesantren
A.
PEMBAHARUAN
Salah
satu karakteristik dari sebuah masyarakat adalah adanya perkembanganyang
terus-menerus. Masyarakat selalu mengalami dinamika dan perkembangan kerena
adanya tuntutan dari perkembangan berbagai bidang kehidupan khususnya
perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi,sehingga terjadihampir dalam semua aspek kehidupan seperti politik,
ekonomi, ideologi, nilai-nilai, etika. Perubahan yang terjadi ikut mempengaruhi
perkembangan setiap individu anggota masyarakat, misalnya dalam hal
kecakapan,sikap, aspirasi, minat, semngat kebiasaan dan bahkan pola hidup.
Secara
fsikologi manusia yang termotivasi akan semakin meningkatkan aktivitas
kerjanya, artinya motivasilah yang membuat orangtergerak untuk memlakukan
sesuatu aktivitas dan perubahan secsra global motivasi lahir kerena dorongan oleh usaha pemenuhan
kebutuhan manusia yang bertingkat. Secara etimologis, kata pembahruan atau
pembaharuanberasal dari kata baru mendapat awalan ‘’pe”ahiran”an” yang berarti
proses, per, ,perbuatan,dan proses mengembangkan adat istiadat, metode
peroduksi atau metode cara hidup baru.
Secara
termonologis, pembaharuan berarti suatu perubahan yang baru, dan kualitatif
berbeda dari hal(yang ada sebelumnya) serta segaja diusahakan untuk
meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan tertentu.
Pengertian diatas menunjukkan bahwa upaya pembaharuan harus dimilki muatan-muatan berikut:
1.
Baru”
dapat diartika segala sesuatu yang belum dipahami ditrima.
2.
Kualitatif’
berarti bahwa pembaharuan itu memungkinkan adanya reorganisasi.
3.
Kesengajaan”
berarti bahwa upaya pembaharuan merupakan sesuatu yang dilakukan secara
berencana bukan terjadi kebetulan.
Adapun yang dimaksud dengan pembaharuan dalam sistem pendidikan
islam adalah mengadakan perubahan dari sistem tradisional mono leader dengan
sistem belajar halaqah. Jadi pembaharuan adalah upaya untuk mengadakan
perubahan diberbagai bidang termasuk pendidikan dengan tujuan untuk
meningkatkan kinerja sistem secara menyeluruh guna memperoleh hasil yang lebih
baik sesuai dengan tantangan dan dinamika kebutuhan masyarakat.
Diantara persoalan penting yang menjadi acuan dalam pembaharuan
adalah masalah kuantitas dan pemeratan .kesempatan,seperti belajar, relevansi,
masalah efektifitas dan efisiensi.dan ini merupaka titik pebaharuan yang
kontiniu termasuk dalam bidang pendidikan.[2]
B.
PENDIDIKAN
Menurut pengertian bahasa, pendidikan berasala dari kata”didik”
mendapat awalan”pen”dan ahiran “an” berarti proses pengubahan sikap dan tata
laku seseorang atau kelompok seseorang dalam usaha mendewasakan manusia melalui
upaya pengajaran dan pelatiha.” Dalam bahsa arab,pendidkan adalah tarbiyah”
rabba berarti mendidik. Kata tarbiyah khsusnya dalam al-qur’an menunjukkan pada
masa anak dan berkaitan dengan usaha yang wajib dilakukan, dan merupakan beban
orang-orang dewasa utamnya orang tua terhadap anaknya.
Kata mendidik dan mengajar mempuanyai pengertian yang berbeda
menurut mahmud yunus, mendidik berarti menyiapakan anak dengan segala macam
jalan uapaya supaya dapat mempergunakan tenaga dan bakatnya dengan
sebaik-baiknya.
Sedangakan mengajar berarti memebrikan ilmu pengetahuan kepada anak
supaya mereka pandai, dalam mengajar guru memberikan ilmu atau pendapat dan
pikiran kepada murid mendegar, guru aktif dan murid pasif. Tetapi didalam
mendidik guru memberikan sedangkan murid membahas dan menyelidik dan memikirkan
soal-soal yang sulit mencsri jalan
kesulitan tersebut. Azyumardi azra mengemukakan bahwa pendidikan lebih dari
pada sekedar mengajar. Pendidikan adalah suatu proses transformasi nilai dan
pembentukan kepribadian denan segala aspeknya. Pengajaran. Hanyalah sebagai
suatu proses transfer ilmu belaka. Penerapan pendidikan islam memang harus
dilakukan secara sadar dan berencana serta terus menerus diberikan kepada
setiap orang. Artinya, dalam agama islam dikenal adanya teori pendidikan seumur
hidup. Hal ini didasarkan atau diungkapkan yang sementra orang dianggap sebagai
hadits nabi saw. Yang berbunyi; artinya tuntutkah ilmu dari buaian hingga
keliang lahat.
Menurut qurais shihab, benar tidaknya penisbahan ungkapan tersebut
kepada nabi, yang dijelskan teori itu sejalan dengan konsep dan memperoleh
pendidikan sepanjang hayat.
Dalam proses pendidikan terjadi pembaharuan dari sebagai aspek,
misalanya, aspek tujuan pendidikan, aspek struktur pendidikan, aspek kurikulum,
maupun aspek metodologi .
ü Adapun tujuan pendidikan yaitu:
a.
Tujuan
pendidikan pesantren
Tujuan pendidikan pesantren adalah untuk mewujudkan dan
mengembangkan kepribadian muslim, yaitu,kepribadian yang beriman dan bertakwa
kepada tuhan yang maha esa, berkhlak mulia, bermampaat,kepada masyarakat.
b.
Sistem
pendidikan pesantren
Hakekat pendidikan dipesantren terletak pada isi dan jiwanya, isi
pendidikan pondok pesantren terletak pada pendidikan rohaninya”. Yang pada masa
lalu telah berhasil melahirkan kader-kader mubaliq dan pemimpin-pemimpin umat
dalam berbagai kehidupan.
C.
PESANTREN
1.
Pengertian pesantren
Dalam kmus besar bahasa indonesia. Kata pesantren bersal dari kata
“santri” dengan awalan “ pe” dan akhiran”an yang berarti tempat untuk tinggal
dan belajar para santri. Sedangkan santri adalah orang yang mendalami agama
islam, kata santri adalah orang yang mengaji. Dalam ensiklopedia pendidikan
dikemukan bahwa kata santri berarti orang yang belajar agama islam. Sehingga
pesantren mempunyai arti tempat orang berkumpul untuk belajar agama islam.
Menurut syukri zarkasyi, pesantren adalah lembaga pendidikanislam dengan sistem
asrama dan didalamnya ada yang bertindak sebagai pendidik dalam sentral
figurnya yaitu kiyai, atau guru, dan santri, asrama, ruang belajar dan mesjid
sebagai sentralnya,juga pesantren dapat dipahami sebagai lembaga pendidikan
islam yang sekurang-kurangx guru/omong guru sebagai sentral figur yang biasanya
juga sebagai pemililk pesantren.sedangkan ciri khususnya adalah adanya
kepemimpinan kharismatik dan suasana kehidupan keagamaan yang mendalam. Pondok
pesantren memberikan pendidikan dan pengjaran agama islma dengan sistem bandongan dan sorongan, menggunakan metode
hafalan dan tuntunan. Para santrinya disediakan pondokan, selain itu terdapat
pula santri kalong. Tidak jarang sebuah pesantren memenuhi kriteria pendidikan
normal yaitu berbentuk madrasah dan bahkan mengelola sekolah umum dalam
berbagai tingkatan dan kejuruan menurut kebutuhan masyarakat.
Ciri-ciri pesantren diatas akan dijelaskan sebagai berikut:
a.
Pengajaran
ilmu-ilmu keagamaan
Ciri
spesifik sebuah pondok pada umumnya adalah pengajaran yang sering disebut
pengajian kita-kitab klasik, yang populer dengan sebutan”kitab kuning”ciri ini
terdapat pada pondok pesantren maupun yang sudah moderen.kitab-kitab klasik
yang diajarkan itu adalah produk dari ulama-ulama islam pada zaman pertengahan,dan
ditulis dalam bahasa arab tanpa harakat. Syarat-syarat untuk dapat membaca dan
memahami kitab-kitab kuning tersebut,para santri dituntut memahami dengan baik
antara lain: ilmu nahu, saraf dan balaqah ( ilmu bahasa arab). Sebab salah satu
kriteria seseorang dapat disebut kiyai atau ulama adalah memiliki kemampuan
membaca dan mensyarahkan kitab-kitab klasikdan dapat memenuhi harapan santri.
b.
Kiai
Kiai dalam bahasa jawa mempunyai beberapa arti antara lain:
penghormatan kepada seseorang, atau panggilan terhadap suatu benda yang
mempunyai sifat-sifat istimewa, misalnya, kereta kencana dikraton, dikenakan
oleh lelaki tua yang bermasyarakat, mempunyai kharisma, wibawa dan status
sosial yang tinggi dan tidak mengubah gaya hidupnya yang sederhana.
c.
Masjid
Masjid adalah salah satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dari
pesantren dan dianggap tempat yang paling tepat untuk mendidik para
santri,terutama dalam praktek ibadah shalat jamaah lima waktu, kutbah, dan
shalat jum’at, serta pengajaran kitab-kitab klasik.
Masjid secara harfiah diartikan sebagai tempat sujud, karena di
tempat ini setidaknya seorang muslim melaksanakan salat liama waktu dan
bersujud kepada allah fungsi masjid tidak hanya sebagai tempat untuk shalat,
tetapi juga berfugsi sebagai tempat berlangsungnyax pendidikan dan
urusan-urusan sosial kemasyarakatan.
Sejak zaman nabi muhammad saw. Masjid telah menjadi pusat
pendidikan islam, dimanapun kaum muslimin berada, mereka selalu menggunakan
masjid untuk tempat beribadah, pertemuan, pusat pendidikan.pesantren selalu
memilki masjid, sebab disitulah pada awalnya,pesantren mengenai sistem klasik
tempat dilaksanakan proses belajar mengajar, dan komunikasi antara kiai, dan
santri serta kegiatan lainnya.
d.
Santri
Pengertian santri ada dua1). Seorang peserta didik muslim yang
rajin menjalanka ajaran agamanya:2). Seorang yang menuntut ilmu pengetahuan
dipondok pesantren karya pembebasan dari tradisi jahiliaya dengan mempergunakan
berbagai sarana yang ada untuk memurnikan perbuatan dari unsur-unsur
jahiliayah. Dalam pengertian lain, pembaharuan atau inovasi, tidak terlepas
dari istilah invention yang berarti penemuan sesuatu yang benar-benar baru dan
itu adalah hasil kreasi manusia.
Jadi pemabahruan adalah upaya untuk mengadakan dalam sistem
pendidikan islam adalah mengadakan peruabahan dari sistem tradisional. Tujuan
untuk meningkatkan kinerja sistem secara menyeluruh guna memperoleh hasil yang
lebih baik sesuai dengan tantangan dan dinamika kebutuhan masyarakat.
BAB III
PENUTUP
A.
kesimpulan
Pembaharuan merupakan proses
atau perbuatan adat istiadat diantara ketiga ini saling berkaitan antara satu
dengan yang lain diantaranya a. Pembaharuan,b. Pendidikan dan
pesantren,pendidikan merupakan tempat untuk belajar seperti dimesjid , sekolah
dan lembaga dan disnilah berlangsungya pendidikan, kemudian pesantren merupakan
suatu tempat tiggal belajar santri yang didalamnya belajar tentang pendidikan
agama dengan sistem asrama dan didalmanya ada yang bertindak sebagai pendidik
seperti kiai atau guru,dan ada juga santri, asrama, ruamg belajar dan masjid
sebagai sentralnya.
B.
Saran
Dengan selesainya makalah kami ini maka kami minta kepada
dosen pembimbing untuk mengoreksi agar kami bisa memperbaiki yang jauh dari
sempurnah wassalam.
DAFTAR PUSTAKA
Haidar
Putra Daulay, Pendidikan Islam Dalam Sistem Pendidikan Nasional Di Indonesia
(Jakarta:Prenada Media, 2004) hal. 31
Ibid.22
[1]Nana
syaodih sukmadinata, pengembangan kurikulum: teori dan praktek(bandung,PT.remaja
rosda karya,1999). H. 34.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar